Guest guest Posted September 20, 2005 Report Share Posted September 20, 2005 Press Release Embargo: 00:01 Friday 23rd September ORANG-UTAN menghadapi kepunahan jika hutan dialihkan menjadi perkebunan minyak kelapa sawit Riset baru mengemukakan, orang-utan menghadapi kepunahan jika hutan di Indonesia dan Malaysia dihancurkan dan dialihkan guna produksi minyak kelapa sawit. ‘Skandal Monyet bagi Minyak’ atau ‘The Oil for Ape Scandal’, yang diterbitkan hari ini oleh Friends of the Earth beserta kelompok2 konservasi orang-utan ternama dunia menyimpulkan bahwa tanpa intervensi segera, perdagangan minyak kelapa sawit ini bisa mengakibatkan kepunahan satu2nya jenis monyet-besar Asia dalam waktu 12 tahun [1]. Minyak kelapa sawit ditemukan dalam 10 produk supermarket, mulai dari roti, kripik, margarine dan cereal sampai lipstick dan sabun. Walaupun peringatan sudah diberikan selama beberapa tahun oleh kelompok2 lingkungan hidup, bahwa perkebunan kelapa sawit mengakibatkan kehancuran hutan dan pelecehan hak azasi manusia, laporan itu juga menyimpulkan bahwa kebanyakan perusahaan UK tidak tahu dari mana datangnya minyak kelapa sawit.. Laporan ini menyimpulkan bahwa 90 persen dari habitat orang-utan di Indonesia dan Malaysia sekarang SUDAH dihancurkan. Para pakar memperkirakan bahwa akibatnya adalah lenyapnya 5.000 orang-utan setiap tahunnya. Para periset menemukan bahwa perkebunan kelapa sawit sekarang menjadi unsur utama hilangnya orang-utan, akibat dihancurkannya hutan habitat mereka di Borneo dan Sumatra. Bukti baru menunjukkan bahwa pusat2 penyelamatan orang utan (rescue centers) di Indonesia dipenuhi dengan orang-utan yatim piatu yang diselamatkan dari hutan2 yang sedang di-clearing untuk perkebunan kelapa sawit. Pemerintah Indonesia bahkan berencana untuk menjadikan sebagian besar Taman Nasional Tanjung Puting, daerah perlindungan orang utan yang paling terkenal didunia, menjadi perkebunan kelapa sawit. Riset bagi Friends of the Earth menemukan bahwa paling sedikit 84 persen perusahaan UK tidak mengambil tindakan efektif untuk tidak membeli minyak kelapa sawit dari sumber2 destruktif. Bahkan tidak satupun supermarket UK mengetahui asal minyak kelapa sawit yang dikandung produk2 yang dijualnya. Ini terjadi pada perusahaan2 diseluruh Eropa. Uni Eropa adalah pembeli minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Dua minggu lalu, PBB menerbitkan Deklarasi Kinshasa, rencana aksi yang didukung oleh pemerintah UK guna menyelamatkan jenis monyet-besar dunia dari kepunahan [2]. Pemerintah Indonesia menandatangani persetujuan ini namun sejauh ini pemerintah Malaysia belum melakukannya. Friends of the Earth dan kelompok2 konservasi orang utan lainnya mendesak kedua pemerintahan agar menerima dan meng-implementasi deklarasi ini dan menghentikan perubahan habitat orang utan menjadi perkebunan yang menghasilkan minyak kelapa sawit. Dikatakan juga bahwa kegagalan perusahaan2 Eropa utnuk mengambil tindakan menunjukkan bahwa mereka tidak dapat dipercaya untuk mengambil tindakan secara bertanggung jawab. Badan2 lingkungan hidup ini menyerukan kepada pemerintahan Eropa dan Komisi Eropa agar mengeluarkan peraturan untuk menghentikan tindakan perusahaan2 Eropa yang destruktif ini. Ian Redmond, Ketua Ape Alliance (Aliansi Monyet), mengatakan: “Pemerintahan yang menyediakan pasaran bagi minyak kelapa sawit harus mengeluarkan peraturan yang menjaga agar perusahaan mereka bertanggung jawab atas dampak yang mereka akibatkan. Jika tidak, kami sendiri harus menjelaskan kepada anak2 kami bahwa kepunahan orang-utan bukan diakibatkan kurangnya pengetahuan, melainkan karena kerakusan perusahaan dan kurangnya kemauan politik.” Ed Matthew, pemimpin kampanye Minyak Kelapa Sawit dalam Friends of the Earth mengatakan: “Lebih dari 100 perusahaan UK dan setiap supermarket Inggris membantu penghancuran habitat orang-utan. Pemerintah UK harus memastikan bahwa UU Reformasi Hukum Perusahaan, yang akan dilewatkan Parlemen, menghentikan tindakan destruktif perusahaan2 Inggris.” Riset oleh Friends of the Earth menunjukkan bahwa kebakaran hutan yang menimpa pulau Sumatra bulan Agustus lalu dan masih berlangsung sekarang ini, kebanyakan diakibatkan perusahaan2 perkebunan kelapa sawit yang sedang mempersiapkan tanah bagi perkebunan kelapa sawit mereka. Riset ini memperkirakan bahwa sepertiga populasi orang-utan Kalimantan tewas akibat kebakaran hutan pada tahun 1998. Dr Willie Smits, pendiri Yayasan Keselamatan Orang Utan Borneo (the Borneo Orangutan Survival Foundation), said: “Tingkat pelenyapan orang-utan belum pernah setinggi yang terjadi dalam 3 tahun belakangan ini dan perkebunan kelapa sawit khususnya yang bersalah. ” Professor Biruté Galdikas, pendiri Yayasan Orang-Utan Internasional (the Orangutan Foundation International), mengatakan : “Orang-utan mengalami kepunahan karena hilangnya habitat. Sekarang ini ancaman terbesar habitat orang utan adalah ekspansi perkebunan kelapa sawit. Minyak kelapa sawit adalah musuh terbesar orang-utan dan kelangsungan hidup mereka dihutan liar. " Dr Ian Singleton, Direktur Sains bagi Program Konservasi Orang-Utan, mengatakan: “Kami sudah kehilangan area besar habitat dan puluhan ribu orang utan akibat industri minyak kelapa sawit. Kini ada laporan tentang “pagar minyak kelapa sawit” sepanjang 845 kilometres disepanjang perbatasan Malaysia dan Borneo, yang melewati habitat orang-utan. Besarnya masalah ini sungguh luar biasa.” Gambar2 orang-utan bisa di-download dari : http://www.foe.co.uk/resource/images/orangutan_report/ Bahan2 siaran tentang orang-utan dan perkebunan kelapa sawit bisa didapatkan dari press office Friends of the Earth, dengan bantuan Yayasan Orang Utan. Wawancara dengan para pakar dan pemimpin kampanye orang-utan ternama juga tersedia. Notes: [1] laporan The Oil for Ape Scandal – bagaimana minyak kepala sawit mengancam orang utan (How palm oil is threatening the orang-utan) diterbitkan oleh Friends of the Earth bersama dengan Yayasan Orang Utan (the Orangutan Foundation, the Borneo Orangutan Survival Foundation dan the Sumatran Orangutan Society sebagai anggota dari the Ape Alliance. Untuk mendapatkan ringkasan atau seluruh laporan silahkan lihat di : Summary: www.foe.co.uk/resource/reports/oil_for_ape_summary.pdf Full report: www.foe.co.uk/resource/reports/oil_for_ape_full.pdf [2] Deklarasi Kinshasa tentang “Great Apes” ditandatangani tanggal 9 September 2005. Penandatangan termasuk Komisi Eropa dan negara2 donor : Belgia, Perancis, Italia, Swedia, UK.// Michelle Desilets BOS UK www.savetheorangutan.org.uk www.savetheorangutan.info " Primates Helping Primates " Please sign our petition to rescue over 100 smuggled orangutans in Thailand: http://www.thePetitionSite.com/takeaction/822035733 _________ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Security Centre. http://uk.security. Quote Link to comment Share on other sites More sharing options...
Recommended Posts
Join the conversation
You are posting as a guest. If you have an account, sign in now to post with your account.
Note: Your post will require moderator approval before it will be visible.