Jump to content
IndiaDivine.org

press release-- orang utan

Rate this topic


Guest guest

Recommended Posts

Press Release

Embargo: 00:01 Friday 23rd September

ORANG-UTAN menghadapi kepunahan jika hutan dialihkan

menjadi perkebunan minyak kelapa sawit

Riset baru mengemukakan, orang-utan menghadapi

kepunahan jika hutan di Indonesia dan Malaysia

dihancurkan dan dialihkan guna produksi minyak kelapa

sawit. ‘Skandal Monyet bagi Minyak’ atau ‘The Oil for

Ape Scandal’, yang diterbitkan hari ini oleh Friends

of the Earth beserta kelompok2 konservasi orang-utan

ternama dunia menyimpulkan bahwa tanpa intervensi

segera, perdagangan minyak kelapa sawit ini bisa

mengakibatkan kepunahan satu2nya jenis monyet-besar

Asia dalam waktu 12 tahun [1].

 

Minyak kelapa sawit ditemukan dalam 10 produk

supermarket, mulai dari roti, kripik, margarine dan

cereal sampai lipstick dan sabun. Walaupun peringatan

sudah diberikan selama beberapa tahun oleh kelompok2

lingkungan hidup, bahwa perkebunan kelapa sawit

mengakibatkan kehancuran hutan dan pelecehan hak azasi

manusia, laporan itu juga menyimpulkan bahwa

kebanyakan perusahaan UK tidak tahu dari mana

datangnya minyak kelapa sawit..

 

Laporan ini menyimpulkan bahwa 90 persen dari habitat

orang-utan di Indonesia dan Malaysia sekarang SUDAH

dihancurkan. Para pakar memperkirakan bahwa akibatnya

adalah lenyapnya 5.000 orang-utan setiap tahunnya.

Para periset menemukan bahwa perkebunan kelapa sawit

sekarang menjadi unsur utama hilangnya orang-utan,

akibat dihancurkannya hutan habitat mereka di

Borneo dan Sumatra.

 

Bukti baru menunjukkan bahwa pusat2 penyelamatan orang

utan (rescue centers) di

Indonesia dipenuhi dengan orang-utan yatim piatu yang

diselamatkan dari hutan2 yang sedang di-clearing untuk

perkebunan kelapa sawit. Pemerintah Indonesia bahkan

berencana untuk menjadikan sebagian besar Taman

Nasional Tanjung Puting, daerah perlindungan orang

utan yang paling terkenal didunia, menjadi perkebunan

kelapa sawit.

 

Riset bagi Friends of the Earth menemukan bahwa

paling sedikit 84 persen perusahaan UK tidak

mengambil tindakan efektif untuk tidak membeli minyak

kelapa sawit dari sumber2 destruktif. Bahkan tidak

satupun supermarket UK mengetahui asal minyak kelapa

sawit yang dikandung produk2 yang dijualnya. Ini

terjadi pada perusahaan2 diseluruh Eropa. Uni Eropa

adalah pembeli minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

 

Dua minggu lalu, PBB menerbitkan Deklarasi Kinshasa,

rencana aksi yang didukung oleh pemerintah UK guna

menyelamatkan jenis monyet-besar dunia dari kepunahan

[2]. Pemerintah Indonesia menandatangani persetujuan

ini namun sejauh ini pemerintah Malaysia belum

melakukannya. Friends of the Earth dan kelompok2

konservasi orang utan lainnya mendesak kedua

pemerintahan agar menerima dan meng-implementasi

deklarasi ini dan menghentikan perubahan habitat orang

utan menjadi perkebunan yang menghasilkan minyak

kelapa sawit.

 

Dikatakan juga bahwa kegagalan perusahaan2 Eropa utnuk

mengambil tindakan menunjukkan bahwa mereka tidak

dapat dipercaya untuk mengambil tindakan secara

bertanggung jawab. Badan2 lingkungan hidup ini

menyerukan kepada pemerintahan Eropa dan Komisi Eropa

agar mengeluarkan peraturan untuk menghentikan

tindakan perusahaan2 Eropa yang destruktif ini.

 

Ian Redmond, Ketua Ape Alliance (Aliansi Monyet),

mengatakan:

 

“Pemerintahan yang menyediakan pasaran bagi minyak

kelapa sawit harus mengeluarkan peraturan yang menjaga

agar perusahaan mereka bertanggung jawab atas dampak

yang mereka akibatkan. Jika tidak, kami sendiri harus

menjelaskan kepada anak2 kami bahwa kepunahan

orang-utan

bukan diakibatkan kurangnya pengetahuan, melainkan

karena kerakusan perusahaan dan kurangnya kemauan

politik.”

 

Ed Matthew, pemimpin kampanye Minyak Kelapa Sawit

dalam Friends of the Earth mengatakan:

 

“Lebih dari 100 perusahaan UK dan setiap supermarket

Inggris membantu penghancuran habitat orang-utan.

Pemerintah UK harus memastikan bahwa UU Reformasi

Hukum Perusahaan, yang akan dilewatkan Parlemen,

menghentikan tindakan destruktif perusahaan2 Inggris.”

 

 

Riset oleh Friends of the Earth menunjukkan bahwa

kebakaran hutan yang menimpa pulau Sumatra bulan

Agustus lalu dan masih berlangsung sekarang ini,

kebanyakan diakibatkan perusahaan2 perkebunan kelapa

sawit yang sedang mempersiapkan tanah bagi perkebunan

kelapa sawit mereka. Riset ini memperkirakan bahwa

sepertiga populasi orang-utan Kalimantan tewas akibat

kebakaran hutan pada tahun 1998.

 

Dr Willie Smits, pendiri Yayasan Keselamatan Orang

Utan Borneo (the Borneo Orangutan Survival

Foundation), said:

 

“Tingkat pelenyapan orang-utan belum pernah setinggi

yang terjadi dalam 3 tahun belakangan ini dan

perkebunan kelapa sawit khususnya yang bersalah. ”

 

Professor Biruté Galdikas, pendiri Yayasan Orang-Utan

Internasional (the Orangutan Foundation

International), mengatakan :

 

“Orang-utan mengalami kepunahan karena hilangnya

habitat. Sekarang ini ancaman terbesar habitat orang

utan adalah ekspansi perkebunan kelapa sawit. Minyak

kelapa sawit adalah musuh terbesar orang-utan dan

kelangsungan hidup mereka dihutan liar. "

 

Dr Ian Singleton, Direktur Sains bagi Program

Konservasi Orang-Utan, mengatakan:

 

“Kami sudah kehilangan area besar habitat dan puluhan

ribu orang utan

akibat industri minyak kelapa sawit. Kini ada laporan

tentang “pagar minyak kelapa sawit” sepanjang 845

kilometres disepanjang perbatasan Malaysia dan Borneo,

yang melewati habitat orang-utan. Besarnya masalah ini

sungguh luar biasa.”

 

 

 

Gambar2 orang-utan bisa di-download dari :

http://www.foe.co.uk/resource/images/orangutan_report/

Bahan2 siaran tentang orang-utan dan perkebunan kelapa

sawit bisa didapatkan dari press office Friends of the

Earth, dengan bantuan Yayasan Orang Utan. Wawancara

dengan para pakar dan pemimpin kampanye orang-utan

ternama juga tersedia.

 

Notes:

[1] laporan The Oil for Ape Scandal – bagaimana minyak

kepala sawit mengancam orang utan (How palm oil is

threatening the orang-utan) diterbitkan oleh

Friends of the Earth bersama dengan Yayasan Orang Utan

(the Orangutan Foundation, the Borneo Orangutan

Survival Foundation dan the Sumatran Orangutan Society

sebagai anggota dari the Ape Alliance.

Untuk mendapatkan ringkasan atau seluruh laporan

silahkan lihat di :

Summary:

www.foe.co.uk/resource/reports/oil_for_ape_summary.pdf

 

Full report:

www.foe.co.uk/resource/reports/oil_for_ape_full.pdf

 

 

[2] Deklarasi Kinshasa tentang “Great Apes”

ditandatangani tanggal

9 September 2005. Penandatangan termasuk Komisi Eropa

dan negara2 donor : Belgia, Perancis, Italia, Swedia,

UK.//

 

 

Michelle Desilets

BOS UK

www.savetheorangutan.org.uk

www.savetheorangutan.info

" Primates Helping Primates "

 

Please sign our petition to rescue over 100 smuggled orangutans in Thailand:

http://www.thePetitionSite.com/takeaction/822035733

 

 

 

_________

To help you stay safe and secure online, we've developed the all new

Security Centre. http://uk.security.

 

 

Link to comment
Share on other sites

Join the conversation

You are posting as a guest. If you have an account, sign in now to post with your account.
Note: Your post will require moderator approval before it will be visible.

Guest
Reply to this topic...

×   Pasted as rich text.   Paste as plain text instead

  Only 75 emoji are allowed.

×   Your link has been automatically embedded.   Display as a link instead

×   Your previous content has been restored.   Clear editor

×   You cannot paste images directly. Upload or insert images from URL.

Loading...
×
×
  • Create New...