Puttaparthi - 07th September 2007

[Guest guest]

Note: forwarded message attached.

 

 

 

______________________________\

____

Luggage? GPS? Comic books?

Check out fitting gifts for grads at Search

http://search./search?fr=oni_on_mail & p=graduation+gifts & cs=bz

 

 

 

 

 

 

 

Puttaparthilive.com

Newsletter

September 7th

 

 

 

Thought for the

Day

 

 

 

 

 

 

 

Man is

the embodiment of Sath-Chith-Ananda (Being-Awareness-Bliss). But he is unable

to recognise his true identity because egoism and possessiveness, pomp and

pride envelop man's true form of Sath-Chith-Ananda. When he is able to get rid

of attachment and hatred, egoism and acquisitiveness, he will recognise his

divine nature. The Divine within is covered by these tendencies like ash over a

burning charcoal. When the ash is blown away, the fire will reveal

itself.

 

 

 

 

 

 

 

(translated

into Indonesian by Udayo Untarya Wijaya)

 

 

 

 

Manusia

merupakan perwujudan Sath-Chith-Ananda (kebenaran-kesadaran-kebahagiaan yang

tertinggi). Namun dikarenakan oleh sifat-sifat egoisme,

kepemilikian/keserakahan, kesombongan serta keangkuhannya yang menyelimuti

wujud aslinya yang Sath-Chith-Ananda tersebut, akibatnya manusia tidak mampu

lagi untuk mengenali jati dirinya yang sebenarnya. Seandainya ia sanggup

menyingkirkan kemelekatan dan kebencian, egoisme dan keserakahannya, maka

niscaya manusia akan dapat mengenali ke-Ilahian-nya. Divine yang ada di dalam

diri setiap orang sedang terselubung oleh kecenderungan-kecenderungan tersebut,

ibaratnya seperti abu yang menutupi arang yang sedang membara. Ketika abu itu

dihembus/disingkirkan, maka sang api kembali menampakkan

dirinya.

 

 

 

 

(translated into

Spanish by Equipo Namo)

 

 

 

 

 

 

 

 

El hombre

es la encarnación de Sath-Chith-Ananda (Ser-Conciencia-Bienaventuranza). Pero

es incapaz de reconocer su verdadera identidad porque el egoísmo y el sentido

posesivo, la pompa y el orgullo envuelven la verdadera forma de

Sath-Chith-Ananda del hombre. Cuando sea capaz de deshacerse del

apego y el odio, del

egoísmo y la adquisividad, reconocerá su verdadera naturaleza. Lo Divino en su

interior está cubierto por esas tendencias como la ceniza sobre el carbón ardiente.

Cuando sea soplada la ceniza, el fuego se revelará.