Guest guest Posted August 25, 2007 Report Share Posted August 25, 2007 Note: forwarded message attached. ______________________________\ ____ Sick sense of humor? Visit TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. http://tv./collections/222 Puttaparthilive.com Newsletter August 25th Thought for the Day Devotion should not be confined to the four walls of the shrine-room, or the few minutes you perform Dhyana (meditation); it is a fulltime Sadhana (spiritual discipline). Your devotion has to be expressed as worship of everyone as living embodiments of Divinity. See God in every one, even in persons whom you regard as your enemies. Practise this broad, all-embracing Love. How can you derive happiness merely by showing love and reverence to a stone idol that does not respond or reflect your feelings? Living beings will return appreciation and gratitude and wish you well. You can see joy glowing in their faces. That will confer satisfaction on you. If you cannot teach yourself to love your fellowmen, how can you follow the path of dedication to God? August 24th What we have to safeguard and protect today are Truth and Righteousness and not the nation. When Truth and Righteousness are protected, they will protect the nation. Hence, righteousness should be fostered in every home. A home is no trivial place, it is the abode of Dharma which protects and safeguards the country. The home is the beacon which illumines the world and sustains it. Women should realize that, irrespective of their education or position, their foremost obligation is to protect the home. Wherever women are honoured there is prosperity and happiness. Women should never be slighted or treated with disrespect. A home in which a woman sheds tears will be bereft of all prosperity. (translated into German by Marie-Stephanie Freiin von Elverfeldt) Hingabe (Ergebenheit, Verehrung) sollte nicht auf die vier Wände des Altarraumes beschränkt werden, oder die paar Minuten, in denen Du Dhyana (Meditation) vollziehst; sie ist eine ganztägige Sadhana (spirituelle Disziplin). Deine Hingabe muß ausgedrückt werden in der Verehrung von jedem als lebendige Verkörperung der GÖTTLICHKEIT. Sieh GOTT in jedem einzelnen, sogar in Personen, die Du als Deine Feinde betrachtest. Arbeite an dieser weitreichenden, all-umarmenden Liebe. Wie kannst Du Glück gewinnen, indem Du nur einem steinernen Abgott Liebe und Verehrung erweist, der Deine Gefühle nicht erwidert oder widerspiegelt? Lebende Wesen werden Anerkennung und Dankbarkeit erwidern und Dir Gutes wünschen. Du kannst Freude in ihren Gesichtern strahlen sehen. Das wird Dir Zufriedenheit verleihen. Wenn Du Dir selbst nicht beibringen kannst, Deine Mitmenschen zu lieben, wie kannst Du dem Weg der Hingabe an GOTT folgen? (translated into Indonesian by Udayo Untarya Wijaya) Devotion (bhakti) janganlah hanya sebatas praktek di dalam ruangan puja dan juga jangan hanya sekedar praktek beberapa menit saja ketika engkau melakukan Dhyana (meditasi); sebaliknya ia harus merupakan Sadhana (latihan spiritual) secara penuh waktu. Bhaktimu hendaknya diekspresikan dalam bentuk penghormatan setiap orang sebagai perwujudan Ilahi. Lihatlah Tuhan di dalam diri setiap orang, bahkan di dalam diri orang-orang yang engkau label sebagai 'musuh'mu. Praktekkanlah cinta-kasih yang lapang dada & mencakupi semuanya. Bagaimana mungkin engkau bisa memetik kebahagiaan dengan hanya sekedar mencintai ataupun menghormati rupang-rupang dewata yang terbuat dari bebatuan? Rupang tersebut tidak akan merespons ataupun merefleksikan perasaanmu. Sebaliknya tidaklah demikian halnya dengan mahluk hidup, mereka akan menanggapimu sebagai bentuk apresisasi dan ungkapan terima-kasihnya (atas kebaikanmu) dan mereka akan mendoakanmu juga. Engkau akan bisa melihat keceriaan di wajah-wajahnya. Hal ini tentu akan memberikan kepuasan bagimu. Jikalau engkau tidak bisa mendidik dirimu untuk mencintai sesamamu, bagaimanakah mungkin engkau bisa menelusuri jalan untuk berdedikasi kepada Tuhan? (translated into Spanish by Equipo Namo) No debería confinarse la devoción a las cuatro paredes de la capilla, o a los pocos minutos en los que haces Dhyana (meditación). Es un Sádhana (disciplina espiritual) constante. Tu devoción ha de expresarse adorando a todos como encarnaciones vivientes de la Divinidad. Ve a Dios en cada uno, incluso en las personas que consideras como tus enemigos. Practica esta expansión del amor que todo lo abraza. ¿Cómo puede derivarte felicidad meramente, el mostrar amor y reverencia a un ídolo de piedra que no responde o refleja tus sentimientos? Los seres vivientes devolverán aprecio y gratitud y desearán tu bien. Podrás ver la alegría resplandeciente en sus caras. Eso te otorgará satisfacción. Si no puedes enseñarte a ti mismo a amar a tu prójimo ¿cómo vas a seguir el camino de consagración a Dios? (translated into Italian by Mabatini) Yang perlu kita jaga & pelihara hari ini bukanlah bangsa/negara, melainkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.Apabila kebenaran dan kebajikan dijunjung tinggi, maka dengan sendirinya bangsa/negara tersebut akan terlindungi. Oleh sebab itu, kebajikan haruslah terpelihara dengan baik di dalam setiap rumah. Rumah-tangga bukanlah sembarang tempat, ia merupakan singgasana bagi Dharma yang akan melindungi bangsa & negara. Rumah-tangga adalah laksana mercu-suar yang akan menerangi seisi dunia serta memeliharanya. Kaum wanita harus menyadari hal ini, tanpa membeda-bedakan derajat pendidikan dan kedudukan, tugas utama kaum wanita adalah melindungi rumah-tangganya. Apabila wanita dihormati, maka niscaya akan terdapat kemakmuran dan kebahagiaan. Janganlah memperlakukan wanita secara tidak hormat. Kemakmuran tidak akan menghampiri rumah-tangga yang di dalamnya terdapat seorang wanita yang menitikkan air-mata kesedihan. Quote Link to comment Share on other sites More sharing options...
Recommended Posts
Join the conversation
You are posting as a guest. If you have an account, sign in now to post with your account.
Note: Your post will require moderator approval before it will be visible.